Ketika Allah Memilih Mu
Pernahkah kita bertanya seperti ini, “Mengapa harus saya yang mengalami ini Ya Allah?” di saat kita mengalami ujian atau musibah yang saat ini kita rasakan. Allah tak mungkin salah mentakdirkan. Engkau memang yang dipilih oleh Allah untuk merasai musibah tersebut.
“Tapi kenapa harus saya, bukankah saya menjalankan ketaatan kepada Allah, saya shalat, saya menutup aurat, saya juga beribadah terus kepada Allah?”
Jawabannya karena Allah memang memilihmu. Musibah itu sudah diizinkan untuk tepat mengenai dirimu, bukan oranglain. Seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Quran;
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ* وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ*
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. At-Taghabun:11)
Kalimat أَصَاب berarti menimpa, membentur, mengenai tepat sasaran. Sehingga, apapun musibah yang telah terjadi pada diri kita, itu semua sudah kehendak Allah. Sekali lagi, Allah memilihmu!
Musibah adalah Validasi Keimanan
Ketika Allah sudah menetapkan pilihannya terhadapmu, apakah engkau akan menerima takdir Allah tersebut? Sejatinya, musibah merupakan cara Allah memvalidasi (mengecek kebenaran) keimanan seseorang.
Jika dalam kondisi biasanya, engkau biasa mengerjakan shalat, berdoa dan menjalankan ketaatan pada Allah, apakah saat musibah itu hadir menerpa, apakah engkau sanggup untuk terus khusyu dalam berdoa kepada Allah? Apakah engkau sanggup untuk terus menjalankan ketaatan pada-Nya? Ataukah engkau akan mengikuti was was (provokasi setan) sehingga pada akhirnya mencela takdir Allah kepadamu?
Mari perhatikan lanjutan Ayatnya, وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
Siapa saja yang bertambah penghayatan keimanannya kepada Allah setelah musibah itu menimpa dirinya, pasti Allah akan memberikan hidayah kepada hati hamba tersebut.
Apa jadinya jika hati kita terhidayahi? Semua persoalannya akan menjadi baik dalam pandangan Allah. Allah akan turunkan sakinah pada hatinya. Meski ujian/musibah tersebut menggoncangkan hati dan pikirannya, ia tetap bisa berjalan dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Saat itulah, Allah naikan levelnya. Allah naikan derajat hamba tersebut. Allah pula ampuni dosa-dosanya (seperti yang termaktub dalam Q.S. As-Syuraa:30).
Pahami Isyarat Sayang Allah
Seringkali, musibah efektif untuk menyadarkan diri kita atas hal yang perlu kita perbaiki, perlu kita taubati atas dosa-dosa yang kita lakukan. Mungkin ada kedzaliman diri kita terhadap orang lain. Mungkin ada hak orang lain yang belum kita berikan. Mungkin saja demikian.
Jika engkau yang dipilih oleh Allah untuk menerima ujian atau musibah itu, maka pahamilah isyarat kasih sayang Allah kepadamu. Allah sedang mendidik dirimu. Allah sedang merencanakan hal terbaik untukmu beberapa waktu mendatang. Allah sedang mempersiapkan dirimu menjadi orang terbaik, menjadi bahan teladan kedepannya bagi banyak orang. Hanya saja, engkau harus bisa menjalani ujian tersebut saat ini dengan baik.
Dan di akhir ayatnya (Q.S. At-Taghabun:11 diatas), Allah SWT seolah ingin menjawab semua pertanyaan diri kita. وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (Allah lah yang mengetahui segala sesuatu).
Allahu A’lam.
***
Penulis : Taufik Ginanjar (Konsultan Psikologi Remaja dan Keluarga)
Sumber : www.persis.or.id